Malam yang dingin menyelimuti sebuah kota kecil di pinggiran pulau jawa, namun suasana ini sangat bertolak belakang dengan apa yang sedang dirasakan oleh seorang anak manusia. Seorang anak manusia yang sangat taat kepada semua ajaran – ajarannya dan menjunjung tinggi martabat kaumnya. Dia adaloh sosok yang sangat dikagumi, terutama oleh seseorang yang teramat sangat sayang dengannya dan dengan tulus memberikan semua ketulusan hanya untuknya.

Dia sangat menjadi sebuah teman, sahabat, saudara serta kekasih yang sangat dia damba, jaga dan kagumi dalam hidupnya. Namun semua itu akhirnya sirna dalam satu malam. Malam yang yang sakn menjdi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh mereka. Semua kekaguman, kesukaan, kesenangan, dan sebuah cita – cita yang telah mereka buat dengan segenap impian – impian yang indah akhirnya harus sirna. Sirna karena sebuah keduniawian. Sekarang yang ada hanya tinggal penyesalan – penyesalan yang teramat besar terhadap apa yang pernah mereka lakukan.

Banyak orang mengatakan “Cinta itu Buta”, aku adalah orang yang sangat menentang ucapan itu. Cinta tidak buta, melainkan bisa melihat dengan jelas dan nampak terang serta terasa nyaman. Cinta itu indah dan bahkan begitu indah jika kita bisa menafsirkannya dan melaksanakannya berdasarkan ketulusan hati dan bukan hanya nafsu. Cinta akan membuat kita nyaman, senang, optimis, semangat untuk melakukan apapun dan dapat merubah kita dari hal – hal yang tdinya teramat menyimpang menjadi baik, lebih baik dan akan semakin baik.

“GOMBAL…..!!”Kata – kata itu aku yakin akan keluar setelah membaca kalimatku di atas, tapi hanya orang – orang yang menganggap cinta itu buta yang akan mengatakan hal itu. Karena mereka yang menganggap cinta itu buta adalah mereka yang menjadikan cinta sebagai alasan untuk menyalurkan hasrat mereka, nafsu mereka yang tidak akan pernah memetik bunga ketulusan, buah keikhlasan dan menebang pohon kebahagian.

Sekarang lihat satu contoh. “Cinta manusia kepada sang pencipta (allah SWT)”, itu merupakan cerminan cinta suci yang, cinta yang tulus dan bukan merupakan “Cinta yang Buta”. Coba berpikir, seandainya cinta manusia kepada allah adalah cinta yang buta, alangkah gelapnya kehidupan manusia itu, alangkah kelamnya dunia ini. Tapi cinta manusia pada penciptanya bukan cinta buta, jadi dunia kan nampak terang, indah dan akan selalu nyaman untuk ditempati sampai datngnya hari kiamat.

Aku tau aku bukan seorang yang pandai merangkai kata – kata, namun yang di atas tadi adalah sedikit ulasan dari sebuah cerita yang akan ku tulis. Cerita tentang sebuah hubungan yang jujur aku juga tidak tau apakah itu termasuk cinta atau bukan, hubungan yang tdinya penuh dengan kesenangan dan didapat dengan waktu yang cukup lama akhirnya runtuh hanya dalam waktu yang singkat, teramat singkat.

0 comments: